Melibatkan Alloh dalam Setiap Urusan

Adinda yang disayang Alloh, bekal yang mesti senantiasa kita persiapkan dan kita jaga sedikitnya ada 3 hal:

1. niat yang lurus karena Alloh semata (Ahsanunniyyah),

2. kesabaran (shobirin wasshoobirot),

3. tetap kokoh dalam ketaatan (qonitin wal qonitat).

Adapun bekal lainnya yang terus kita ikhtiarkan dan kita jaga salah satunya adalah sebagaimana sifat pribadi yang dijamin memperoleh maghfiroh (ampunan) dan ajron’adzima (ganjaran yang agung)  yang ditaruh Alloh di Q.S. Al Ahzab: 35

Kerja da’wah kita masih panjang..

Itu semuanya butuh kesabaran..

Bila kini hanya 1 kesabaran yang kita butuhkan,,

maka kelak seribu kesabaran harus kita bangun bersama dan kita siapkan..

 

Juga butuh do’a yang keukeuh sepanjang zaman..

Juga butuh keteguhan dalam ketaatan,,

pun bila tanpa reserve,  ketaatan yang total ke Alloh Swt..

Semoga Alloh meridhai setiap niat dan langkah kita..

Semoga Alloh senantiasa menyertai dan melancarkan urusan kita..

Hingga kelak kita sampai dan berkumpul di surga-Nya…

Bersama keluarga besar kita.. Bersama keluarga Nabi Sallallahu’alayhiwasallam tercinta..

 

Kalau Alloh sudah jadi tujuan,

tak kan lemah karena halang rintangan..

Kalau Qur’an sudah jadi pegangan,

dah di tangan puncak kebahagiaan..

Kalau syahid t’lah jadi impian,

lenyaplah sudah semua kesedihan..

Bismillah.. Tawakkalna billah..lillah..ilalloh..

Sharing About Amalan Yaumiah….

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar” (QS Ali Imran : 142)

Belajar dari teman saya dah kepala xx di ITB, (sebagai salahsatu uswah thoyyibah aja dalam dawammul ‘amal (kekontinyuan beramal)), beliau, sebut saja akhi x, rutin mengevaluasi amalan yaumiyahnya secara mandiri, meskipun di holaqohnya ga dievaluasi lagi, karena saking seringnya ditransfer holaqoh dengan tipe MR yang beda2.

Antara Roja’ dan Khouf

Indah nian Islam mengajarkan dua hal yang baik namun tak boleh dipertentangkan ini. Satunya bernama roja’, kedua bernama khouf.

Dalam suatu kajian hadist riwayat muslim ba’da dzuhur di salman mosq’ beberapa hari lalu, dibacakan hadist yang intinya apabila

Sekelumit Tentang Tahfidz Alqur’an

“Apa sih pentingnya menghafal qur’an, toh sekarang mushaf qur’an sudah banyak dimana-mana. Kalau perlu baca ya tinggal buka dan baca.”, ucap ayahnya sahabat penulis, ketika teman penulis mengutarakan maksud pada ayahnya buat menghafal qur’an.

Tadzkiroh, Madrasah dan Kerja Peradaban

Senin, 10 Januari 2010

Jam 5.59.
Semenit lagi ta’lim Nahwu selesai.Pagi itu, dengan semangat membara, Ustadz menjelaskan tentang alamat-alamat nashob, sambungan ta’lim pekan lalu mengenai alamat rofa’.
Tepat jam 6.00, hapeku bergetar. Wah, ternyata Kaprodi Jururanku yang nelpon. Ga biasanya.
“Halo, nanti bisa lebih awal ke kampus? pegawai saya Mang Sail meninggal tadi pagi. Jadi Rapat hari ini saya batalkan.”, Ujar Pak Kaprodi.
“Innalillahi wainna ilayhi roji’un… Meninggalnya karena apa Pak?”, tanyaku.
“Kena flu.. mulanya dibawa ke rumah sakit. Namun saat mau dirawat, beliau menolak karena merasa sudah mendingan. Bahkan sempat-sempatnya jalan kaki ke rumah saya. Nah, tadi pagi dah meninggal”, jelasnya.
Pagi itu mesti ke kampus segera buat memasukkan nilai perkuliahan beberapa matakuliah dosen. Rapat pra-akreditasi dan rapat awal semester sengaja dibatalkan karena kejadian itu.

Memang tak ada yang tahu kapan nyawa diambil-Nya. Bisa sedetik lagi, semenit, sejam, sehari atau bahkan sekian tahun lagi. Benarlah lisan Rasulullah yang pernah menyatakan bahwa sesuatu yang paling dekat itu adalah kematian.,

RUTE ANGKOT BANDUNG

Hijau – Kuning (01)

ABDUL MUIS (Kebon Kelapa) – CICAHEUM via BINONG (01) – 24 jam

Tips Praktis Berbakti Pada Orang Tua

“Keep kontak dengan Ibumu.. Telepon beliau minimal 2 kali dalam sepekan ..“, nasihat Dosen ramah berjanggut lebat itu di hadapan para mahasiswanya saat mengajar kelas.

Surat Cinta

Kususuri jalanan berliku, melompat, menukik, memanjat, turun dan naik tanpa lagi berfikir mengingat jalan dan melawan aral rintangnya. Pikiranku menerawang membayangkan panjangnya jalan perjuangan yang harus kutempuh dan kulalui. Tak sadar, ku tlah tiba di asrama penuh kehangatan ini. Kuparkir sepeda tempurku di tepi jalanan buntu.

Ridha Orang Tua, Please..

Mamak, papa, Bunda, Ayah, Mamah, Papah, Ummi, Abi, Emak, Ebak, Embi, Abah, Mami, Papi Enyak, Abah, Ibu, Bapak dan panggilan lainnya.

Sebuah panggilan yang terlontar dari lisan kita semenjak kita kecil hingga saat ini. Sebuah panggilan yang diajarkan pada kita. Sebuah panggilan yang menimbulkan berbagai perasaan bahagia, rindu, kehangatan, kenangan dan harapan.